Mendukung Para Pengusaha Perempuan dan Pemuda

Banner

Krisis sekarang ini telah memperjelas bahwa akses dan manfaat dari kewirausahaan tidak didistribusikan secara adil. Para pengusaha kaum perempuan dan remaja, di antara kelompok lain seperti masyarakat pendesaan dan masyarakat asli, mengalami hambatan yang berbeda untuk sukses dalam kewirausahan, yang kemudian membutuhkan solusi yang tepat sasaran dan terinformasi. Hambatan-hambantan ini dapat sangat mempengaruhi kapasitas dari para pengusaha dan UMKM mereka di berbagai bidang seperti pembiayaan dan akses pasar. 

Pertanyaan-pertanyaan panduan: 

  • Tantangan-tantangan berbeda apakah yang dihadapi oleh para pengusaha kaum perempuan dan remaja? 

  • Bagaimana UMKM, lembaga-lembaga keuangan, perusahaan-perusahaan besar, pemerintahan, dan masyarakat sipil bekerja bersama untuk memastikan keterlibatan dari perusahaan-perusahaan milik dan dipimpim oleh kaum perempuan dan remaja dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi? 

Konteks

Image1. Pentingnya program-program pendampingan  

Alat vital untuk mendorong kaum perempuan dan remaja, di antara kelompok lain, untuk berpartisipasi dalam kewirausahaan adalah peluang bimbingan dan peningkatan ketrampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan perorangan. Barangkali sulit bagi kaum perempuan dan reamja untuk mencari peluang untuk mengembangkan ketrampilan kewirausahaan, dan program bimbingan yang disesuaikan yang cocok dengan pemimpin industri dan pengalaman pemilik bisnis dengan yang dibimbing agar dapat memberikan dorongan yang mereka butuhkan.  

Program-program bimbingan memberikan suatu kesempatan unik bagi para peserta untuk tidak hanya membangun ketrampilan dan meningkatkan ketrampilan bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan mereka, tetapi juga memperluas jaringan professional mereka dan meningkatkan kepercayaan diri mereka sebagai pengusaha. Our Program bimbingan virtual untuk para pengusaha kaum perempuan, yang dilakukan dalam kerjasama dengan Yayasan Cherie Blair untuk Kaum Perempuan, dapat memberikan contoh yang berguna tentang tampilan dari program-progam ini.   

Praktek-praktek terbaik untuk program-program bimbingan ini meliputi: 

  • Proses pencocokan yang diteliti dengan baik dan disengaja untuk memasangkan calon yang dibimbing dan para pembimbing yang ada.  

  • Tujuan-tujuan dan kebutuhan-kebuthan yang diidentifikasikan dari yang dibimbing, untuk membentuk bimbingan pengalaman sesuai dengan hasil yang ditentukan oleh yang dibimbing dan yang para pembimbing.  

  • Jika memungkinkan, gabungkan suatu contoh virtual, yang memungkinkan fleksibilitas bagi yang dibimbing dan para pembimbing untuk melakukan pertemuan dan pelatihan sesuai dengan jadwal mereka. Jika menggabungkan contoh virtual, pertimbangan-pertimbangan akses ke internet dan perangkat harus disertakan.  

Program-program bimbingan juga dapat memperoleh manfaat dari kemitraan kolaboratif dengan LSM, bisnis-bisnis, lembaga-lembaga akademik, para aktor pemerintah, dan pemangku kepentingan terkait lainya, yang telah memiliki program bimbimgan atau peningkatan ketrampilan dalam ekonomi.  

Selain dari program pendampingan, pemerintah dan pelaku usaha juga harus memastikan bahwa para pengusaha perempuan dan pemuda memiliki akses ke peluang-peluang kapasitas yang lebih luas. Idealnya ini harus mencakup peluang untuk meningkatkan ketrampilan, membangun jaringan rekan dan sumber daya, dan jaringan dengan rekan kerja dan para pemimpin bisnis yang mapan. 

Image2. Membina peluang-peluang, jaringan-jaringan dan pusat-pusat pengetahuan  

Organisasi-organisasi pemerintah dan masyarakat sipil yang berbeda dapat mengambil bagian dalam mengembangkan peluang-peluang, jaringan-jaringan dan pusat-pusat pengetahuan untuk para pengusaha perempuan dan pemuda dan membela untuk pemberdayaan ekonomi kaum perempuan dan menutup kesenjangan berdasarkan jenis kelamin dalam kewirausahaan di platform-platform kebijakan nasional, regional dan internasional. 

Dari perspektif kebijakan tingkat tingi, penting bagi pembuat kebijakan untuk menekankan prinsif-prinsif inklusif dan pengarusutamaan berdasarkan jenis kelamin sebagai inti dari agenda-agenda inovasi nasional dan kebijakan-kebijakan serta undang-undang terkait yang berkaitan dengan pengembangan kapasitas UMKM. Dengan demikian, upaya-upaya untuk memasukkan dan mempromosikan kewirausahan kaum perempuan dan remaja dapat menjadi perhatian utama mulai dari dimulainya kebijakan-kebijakan dan program UMKM.  

Pada gilirannya, penting juga untuk memasukkan lensa berdasarkan jenis kelamin yang disengaja dalam kebijakan-kebijakan pemulihan pasca-pandemi, untuk memastikan bahwa kebutuhan para pengusaha perempuan diintegrasikan dalam paket-paket pemulihan pasca COVID-19. Kebijakan-kebijakan pemulihan ini juga harus mencakup seruan-seruan khusus tentang akses keuangan dan perlindungan sosial, serta paket kebijakan dan ekonomi kuat untuk mendukung para pengusaha kaum perempuan dan remaja.  

Pembuat kebijakan tingkat tinggi harus bekerja dengan inisatif-inisaitif dan upaya akar rumput yang ada untuk mendorong para pengusaha kaum perempuan dan remaja untuk berpartisipasi dalam kewirausahaan. Ini dapat terlihat seperti kolaborasi dengan para mitra lokal, inisiatif-inisiatif pendanaan para mitra, dan penyebaran peluang peningkatan ketrampilan yang ditawarkan oleh para mitra ini. Lebih lanjut, akses dari kaum perempuan ke para pengusaha kaum kaum perempuan ke platform-platform pembuat kebijakan dan badan-badan pembuat keputusan yang terkait adalah sangat penting dan forum kebijakan nasional, regional dan internasional harus terlibat secara teratur dan langsung dengan para pengusaha perempuan dan remaja.  

Sebagai contoh, penelitian sebelumnya telah menyarankan untuk memperkuat ikatan lintas–Pasifik antara bisnis-bisnis dan para pengusaha Kanada dan Asia Pasifik. Implementasi dari tujuan besar ini akan membutuhkan interaksi dan kolaborasi dari berbagai badan: 

  • Pada suatu tingkat kebijakan, pembuat kebijakan harus menciptakan kondisi-kondisi untuk membangun hubungan yang lebih aktif antara akselerator dan inkubator di Kanada dan di negara Asia Pasifik lainnya, seperti dengan membangun kondisi-kondisi ekspor yang menguntungkan dan menerapkan visa-visa bisnis.  

  • Parar pembuat kebijakan juga memiliki peranan penting dalam mengadvokasikan pemberdayaan ekonomi kaum perempuan dan secara aktif mengatasi hambatan-hmbatan yang dihadaoi para pengusaha perempuan dan remaja  – seperti akses terbatas terhadap keuangan dan pasar, stereotype negatif tentang para pengusaha kaum perempuan dan remaja, undang-undang yang diskriminatif – melalui pembuatan kebijakan baik secara nasional, regional dan melalui institusi-institusi global.  

  • Pada tingkat pendidikkan, universitas dan perguruan tinggi dapat melalukan magang global dan pertukaran untuk pemuda yang berfokus pada kewirausahaan, untuk mendapatkan pengalaman di luar negeri.  

  • Komunitas bisnis sendiri juga dapat memberikan kesempatan magang, selain pendampingan dan menaikkan ketrampilan.  

Image3. Memperkuat inisiatif-inisiatif penyertaan dan berfokus berdasarkan jenis kelamin. 

Dalam melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas UMKM, penting agar upaya yang berfokus pada jenis kelamin dan kaum remaja dimulai dengan mendukung dan mengembangkan upaya akar rumput yang sudah ada oleh berbagai pemangku kepentingan termasuk sektor swasta, lembaga-lembaga keuangan, pemerintahan, mitra-mitra internasional seperti PBB dan Bank Dunia dan masyarakat sipil. Hal ini memastikan bahwa upaya untuk mempromosikan penyertaan para pengusaha kaum perempuan dan remaja tidak direplikasi, tetapi diperkuat dengan cara terkoordinasi dan strategis.  

Sebagai contoh, di Peru, survei-survei nasional kami dengan organisasi-organisasi pemerintah terkait, seperti Kementrian Perempuan dan Populasi Rentan, agar memastikan bahwa pengumpulan data terpilah menangkap isu-isu yang secara khusus berkaitan dengan para pengusaha perempuan Peru.  

Di Indonesia, para peneliti kami berkonsultasi dengan badan-badan pemerintahan terkait, termasuk anggota-anggota Kementrian Pemberdayaan Kaum Perempuan dan Perlindungan Anak, untuk memastikan bahwa survei nasional dan penelitian di bawah bidang tematik “modal manusia” menarik perhatihan pada upaya untuk menghapuskan kekerasan dan isu-isu pelecehan seksusal di tempat kerja.   

Manfaat-manfaat bekerjasama dengan inisiatif-inisiatif pemerintah, akademisi dan LSM yang sudah ada, di anntara badan-badan pemangku kepentingan potensial lainnya, dapat mencakup hal-hal sebagai berikut: 

  • Memastikan bahwa landskap dari isu-isu berdasarkan jenis kelamin nasional dan kaum remaja dipahami sebelum merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan, agar dapat memperkuat inisiatif-inisiatif yang telah ada dan tidak mereplikasi pekerjaan yang sudah ada. Memastikan bahwa pekerjaan ini didasarkan pada hak-hak asasi manusia yang diakui secara internasional, termasuk hak-hak kaum perempuan.  

  • Konsultasi pra-program dapat berfokus pada diskusi yang dipandu oleh dan untuk para pengusaha kaum perempuan dan remaja tentang sumber daya yang ada dan jaringan-jaringan dukungan yang tersedia untuk kelompok-kelompok ini, dan bagaimana mereka dapat diperluas dan dilengkapi dengan kegiatan-kegiatan projek. 

Tindakan-tindakan kebijakan untuk mendukung para pengusaha kaum perempuan dan remaja

  1. Memastikan bahwa para pengusaha kaum perempuan dan remaja mampu bertahan dan berkembang selama pandemi COVID-19 melalui pembuatan paket-paket dukungan fiskal yang dirancang untuk mendukung usaha milik kaum perempuan dan remaja. 

  1. Atasi hambatan-hambatan hukum dan kebijakan yang merusak pemberdayaan ekonomi kaum perempuan dan memicu kesenjangan berdasarkan jenis kelamin dalam kewirausahaan. Mendukung peninjauan segera dan pencabutan kebijakan dan undang-undang yang mendiskriminasi para pengusaha kaum perempuan atau merusak kesuksesan bisnis mereka.  

  1. Memastikan akses keuangan para pengusaha kaum perempuan dengan meningkatkan akses mereka ke peluang-peluang kontrak pemerintah dan membuat kebijakan-kebijakan pengadaan umum yang inklusif berdasarkan jenis kelamin yang menyisihkan persentase pengadaan untuk perusahaan-perusahaan milik kaum perempuan. Lebih lanjut, berfokus pada merancang produk-produk investasi dan investasi terakses untuk para pengusaha kaum perempuan dan remaja dan memasukkan kaum perempuan ke dalam tahap perancangan dari semua produk-produk investasi.  

  1. Mengambil tindakan segera untuk menghilangkan stereotip berdasarkan jenis kelamin dengan mendukung, bergabung, dan mendanai kampanye untuk menentang stereotip berdasarkan jenis kelamin dan norma-norma sosial negatif.  

  1. Kenali dan tangani pekerjaan perawatan yang tidak dibayar – kumpulkan data dan bukti atas perawatan dan pekerjaan rumah tangga yang tidak dibayar dan gunakan data terkumpul untuk menyusun kebijakan yang berkaitan dan peka jenis kelamin dengan berkonsultasi dengan organisasi-organisasi hak-hak kaum perempuan setempat. 

Rekomendasi-rekomenasi kebijakan

  1. Peluang-peluang pengembangan professional: Memberikan peluang-peluang peningkatan keterampilan digital dan mekanisme pendanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis-bisnis mereka. Kebijakan-kebijakan yang ada terhadap intervensi-intervensi harus lebih difokuskan pada pengembangan ketrampilan-ketrampilan dan peningkatan kapasitas UMKM yang dipimpin oleh kaum perempuan dan remaja, terutama untuk digitalisasi UMKM. 

  1. Membina jaringan-jaringan untuk para pengusaha perempuan dan remaja: Berinventasi dalam jaringan dukungan kewirausahaan bagi kaum perempuan dan remaja, terutama untuk meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam lapangan tenaga kerja, dalam jabatan-jabatan kepemimpinan dan dalam semua tingkat pengambilan keputusan. Jaringan-jaringan ini memiliki potensi untuk membantu kaum perempuan dan remaja secara lebih efektif dalam menggunakan teknologi, menanggapi masalah-masalah keamanan, mendapatkan pengetahuan keuangan, dan memanfaatkan peluang untuk berinteraksi dan berbagi praktik terbaik, asalkan ada bimbingan dan sumber daya yang diinvestasikan ke dalam jaringan ini. 

  1. Solusi-solusi dengan data terpilah: Memajukan pemberdayaan ekonomi kaum perempuan dan remaja melalui pengumpulan data terpilah, aksesibilitas bahasa dan informasi yang dikontekstualisasikan secara lokal, sebagai komponen integral dari pembuatan kebijakan dan proyek penelitian. 

 

Kebijakan-kebijakan yang Relevan

 

Analisa Plus berdasarkan Jenis Kelamin (A+JK), Pemerintah Kanada: Sebuah inisiatif pemerintah Kanada untuk menilai bagaimana perbedaan pengalaman yang dapat dialami oleh kaum perempuan, laki-laki dan orang berjenis kelamin banyak mendapatkan kebijakan-kebijakan, program-program dan inisiatif-inisiatif. 

APEC Kebijakan Kemitraan pada Kaum Perempuan dan Perekonomian (PPWE): Inisiatif APEC yang bertujuan untuk memajukan integrasi perekonomian kaum perempuan di kawasan APEC dan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan berdasarkan jenis kelamin di seluruh kelompok kerja APEC lainnya. 

Peta Jalan APEC La Serena untuk Kaum Perempuan dan perkembangan inklusif (2019-2030): Peta Jalan APEC bertujuan untuk memberikan arahan dan mengkatalisasi tindakan-tindakan kebijakan di seluruh APEC yang akan mendorong pembangunan dan partisipasi kaum perempuan yang lebih inklusif di kawasan Asia-Pasifik. 

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan #5 tentang Kesetaraan berdasarkan Jenis Kelamin: “Mencapai kesetaraan berdasarkan jenis kelamin dan memberdayakan semua kaum perempuan dan anak-anak gadis” 

APEC La Serena Roadmap for Women and Inclusive Growth (2019-2030): Sebuah contoh dari analisa berdasarkan jenis kelamin yang dimasukkan ke dalam perjanjian perdagangan bilateral antara perekonomian APEC.

Saved Modules

40% of toolkit completed